Kain pelapis atau kain linning adalah lapisan dalam yang biasa terdapat dalam pakaian, topi, tas atau barang serupa lainnya. Penambahan lapisan pada masing-masing barang bisa berbeda maksud dan tujuannya, namun pada umumnya akan adalah memberikan hasil akhir yang lebih rapi dan menyembunyikan bidang antarmuka (interfacing), menyembunyikan jahitan pada tepi atau detail lainnya.
Kain pelapis lebih familiar dengan sebutan furing seperti satin, sifon, crepe biasanya ditambahkan pada produk garmen blouse, rok, celana atau gaun malam karena ringan dan memiliki tekstur lembut atau halus. Pada jaket, setelan jas biasanya menambahkan kain viscose, cupro atau bemberg. Akan tetapi tidak semua produk garmen yang perlu dilapisi.
Tujuan dari kain pelapis tersebut adalah sebagai berikut:
- untuk membuat pakaian tidak terlalu tembus pandang
- Menambah kehangatan dan daya tahan seperti pada jaket
- Membuat bagian dalam pakaian lebih lembut dan nyaman saat disentuh
- Memperbaiki struktur garmen
- Membuat kokoh pada bagian tertentu produk garmen seperti pada kerah
pic from shopee |
pic from sistersel |
Lunch bag atau tas bekal juga dibuat dengan menambahkan pelapis berupa bahan alumunium foil yang membantu menjaga suhu isinya.
pic from shopee |
Ada juga interlining atau lapisan antara yaitu kain pelapis yang disisipkan diantara dua lapisan kain, seperti pada manset, kerah, dasi Tujuan dari kain interlining adalah menambah kehangatan seperti paket jaket atau mantel. Kain yang disisipkan antara kain lining dan kain utama itu biasanya lembut, tebal dan fleksibel. Kain interlining pada gorden/tirai berfungsi untuk menjaga ruangan tetap hangat dan sebagai pelindung kain dimana tirai seringkali secara langsung terkena sinar matahari atau cahaya lampu.
pic from google |
Comments
Post a Comment